Sunday, April 28, 2013

Panduan Memilih Distro Linux untuk Pemula

Tags

Isi tulisan ini:
  1. Distro apa yang terbaik untuk Anda?
  2.  Mengapa memilih?
  3.  Adakah sanggahan?
  4. Apakah harus menghapus Windows?
  5. Adakah nasihat dari para ahli Linux?
Disklaimer
————-> Unduh tulisan ini: Panduan Memilih Distro

Distro apa yang terbaik untuk Anda?

Ubuntu. Jika Anda memutuskan untuk belajar Linux, maka mulailah dengan mengunduh ISO Ubuntu. Unduhlah Ubuntu 12.04 untuk era saat ini jika hardware Anda memiliki RAM 2 GB. Ukuran RAM kurang dari itu, gunakan versi sebelumnya. ISO Ubuntu dapat Anda peroleh dari http://kambing.ui.ac.id/iso/ubuntu/releases/. Unduh yang ada tulisannya i386 kalau komputer Anda 32 bit atau amd64 kalau komputer Anda 64 bit, tidak peduli prosesornya merek apa. Untuk ISO Ubuntu sebelum era 12.04, ukurannya sekitar 600 MB, muat dibakar ke dalam CD. Namun ukuran ISO Ubuntu saat ini dan seterusnya 700 MB lebih, tidak muat dimasukkan ke dalam CD. Maka dari itu, untuk menginstal Ubuntu, pakai media flash disk saja. Jadi, ISO Ubuntu dibakar ke dalam flash disk bukan ke DVD. Ini jauh lebih hemat dan praktis. Bakar ISO Ubuntu ke flash disk dengan memakai aplikasi Unetbootin.

Mengapa memilih?

Karena pengguna hanya membutuhkan satu OS saja. Satu OS yang mencukupi kebutuhan mereka. Mengapa? Karena di Indonesia ini pengguna tidak pernah butuh OS, mereka hanya butuh aplikasi. Oleh karena itu, pengguna harus fokus, fokus pada aplikasi bukan pada OS-nya. Ubuntu memenuhi hal ini. Begini, jumlah distro Linux di dunia ada 300++ dan tidak mungkin calon pengguna memilah satu per satu semuanya. Maka posisi saya di sini adalah mengarahkan Anda ke jalan paling mudah. Dan dalam pertimbangan saya, seorang pengguna harus dimudahkan dalam mencari bantuan kalau terjadi error. Solusinya, pengguna harus memakai OS yang juga dipakai teman-temannya, dalam arti lain pengguna harus memakai OS yang umum. Gunakanlah distro yang paling banyak dipakai di Indonesia. Ubuntu memenuhi kriteria ini, jadi pantas jika Anda memilih Ubuntu. Jangan gunakan distro yang sedikit penggunanya, yang tidak umum, pakailah yang umum. Mengapa? Karena Anda baru mengenal Linux. Di sini akan saya jelaskan poin per poin alasan rincinya.
- Waktu: lebih hemat waktu jika Anda memperoleh rekomendasi dari seseorang mengenai distro paling cocok, dan hemat waktu untuk TIDAK MERABA-RABA SENDIRI. Jangan buang waktu Anda untuk mesin, cukup gunakan Ubuntu. Waktu sisanya bisa Anda gunakan untuk mengikuti atau mendengar kajian. Mengurus keluarga juga lebih penting.
- Biaya: jika Anda coba-coba, maka Anda harus mengunduh banyak ISO. Pasti uang untuk internet bertambah. Jangan buang-buang uang, cukup unduh 1 ISO dan pakai. Gunakan uang Anda untuk urusan yang lebih penting.
- Tenaga: jika Anda coba-coba, maka Anda harus kehilangan fokus untuk mengerjakan pekerjaan yang lebih penting semisal mengerjakan PR atau mengurus anak. Hematlah tenaga Anda dengan menggunakan Ubuntu.
- Daya otak: jika Anda coba-coba, Anda akan seperti saya dahulu yang harus melakukan kompilasi manual hanya untuk sebuah aplikasi. Sudah lama, gagal pula. Ini tidak pantas dipegang oleh pengguna akhir, harusnya ini tugas developer. Ini akan membuat pusing pengguna akhir. Daya otak itu terbatas, gunakan untuk bekerja dengan aplikasi Anda, jangan untuk kompilasi manual dan segala konfigurasi manual. Masalah lainnya juga, dengan banyaknya pengguna Ubuntu di Indonesia, maka panduan Ubuntu dalam Bahasa Indonesia juga banyak dan paling banyak dibanding distro lain. Ini yang paling penting. Karena daya otak bisa terkuras untuk memahami panduan dalam Bahasa Inggris yang sudah menghabiskan waktu, belum tentu Anda mengerti. Hematlah daya otak Anda untuk fokus ke aplikasi, jangan fokus ke OS. Ubuntu memang tidak bersih dari konfigurasi manual, tetapi dengan banyaknya panduan berbahasa Indonesia, maka Ubuntu jelas lebih mudah dan lebih hemat daya otak. Ini juga alasan kenapa penting memilih distro yang dipakai banyak orang.

Sanggahan

- Semua distro bagus, bebas pilih yang mana.
Sanggahan -> pengguna butuh rekomendasi dan kepastian, bukan sekadar petunjuk global. Pilih Ubuntu saja. Jangan jadi orang yang plin-plan.
- Pakai Slackware saja kalau pengguna memang ingin belajar (dengan nada bercanda)
Sanggahan -> pengguna dari Windows butuh yang praktis, bukan yang manual. Slackware tidak hemat waktu. Ubuntu memang tidak lebih praktis dari Windows secara total, tetapi Ubuntu jauh lebih praktis dibanding Slackware (dan distro kompilasi manual lain semisal Gentoo). Indonesia bukan negara kaya internet, jangan disamakan dengan Amerika.
- Pakai distro lokal saja.
Sanggahan -> apakah distro lokal itu memiliki repo pihak ketiga seperti PPA? Memiliki dukungan komunitas yang lebih besar dari Ubuntu? Memiliki komunitas yang ramah dalam menjawab pertanyaan? Apakah kelebihan distro lokal itu hanya pada teknologinya (sedangkan user friendly-nya tidak)? Apakah distro lokal itu membebaskan/memberikan freedom pada pengguna untuk just use no coding atau tidak? Jika jawabannya tidak, maka sebaiknya tidak memakainya. Pakailah Ubuntu.
- Anda harus bersedia belajar ekstrakeras untuk menggunakan Linux.
Sanggahan -> siapa butuh OS? Siapa mau belajar OS lama-lama? OS dibuat untuk pengguna agar mudah, bukan agar belajar lagi. Pengguna butuh aplikasi bukan OS. OS hanyalah tambahan yang harus ada agar pengguna akhir nyaman memakai aplikasi mereka. Jadi sarankanlah (jika Anda memang niat mengajak orang pakai Linux) menggunakan OS Linux yang less stress untuk pengguna akhir. Memang Ubuntu tidak bersih dari stress tetapi Ubuntu yang paling less stress daripada distro yang lain. Pakai Ubuntu.

Apakah harus menghapus Windows?

Tidak. Anda bisa melakukan dual boot. Ini maksudnya menginstal Ubuntu di partisi selain C: dan ketika booting nanti, Anda akan memilih masuk ke OS yang mana. Jadi ada 2 OS di komputer Anda nanti, Windows dan Ubuntu. Siapkan dahulu di Windows sebuah partisi kosong dan formatlah ke filesystem FAT. Nanti saat menginstal Ubuntu, arahkan agar diinstal ke partisi itu. Untuk lebih jelasnya, cari di Google: instal ubuntu dual boot dengan windows 7. Ini sedikit pengetahuan mengenai dual boot:
- Dual boot tidak membuat komputer Anda lamban. OS tidak sama dengan aplikasi. Hanya 1 OS yang berjalan di komputer Anda dalam 1 waktu. Jadi, ketika Ubuntu menyala, Windows mati. Dan sebaliknya.
- Dual boot OS tidak saling memengaruhi satu sama lain. Jadi, Ubuntu yang diinstal di partisi lain itu tidak akan mengganggu Windows. Dan sebaliknya. Malah, Windows tidak bisa membaca partisi Ubuntu. Virus yang menjangkiti Windows Anda tidak akan bisa masuk ke Ubuntu.
- Dual boot memungkinkan Anda untuk berganti OS dengan cara restart. Cukup restart komputer Anda, lalu pilih OS pada pemilih OS warna ungu, tekan Enter untuk masuk.
- Anda bisa membaca partisi Windows Anda dari Ubuntu bahkan bisa menulis data ke dalamnya.
Tidak perlu menghapus Windows.

Apa nasihat dari para ahli Linux?

Salah satu pioner Linux Indonesia yang juga pembawa internet untuk pertama kali ke Indonesia -Pak Rahmat M Samik Ibrahim- mengatakan dalam presentasi beliau:
- Samakan dengan teman anda!
- Mudah bertanya/konsultasi
- JANGAN memilih yang ”KATANYA BAGUS”
- Punya akses upgrade?
Beliau adalah ahli Linux. Nasihat beliau penting untuk kita perhatikan. Lagipula, beliau sudah memakai internet sebelum orang Indonesia memakainya. Saya mengikuti nasihat beliau dan alhamdulillah lancar menggunakan Linux. Presentasi beliau ini dapat Anda miliki dengan mengunduh: http://rms46.vlsm.org/1/99.pdf.

Disklaimer

- Saya menulis ini karena saya memang didorong untuk memudahkan urusan orang lain dan dilarang mempersulit di dalam agama saya. Tulisan ini semata-mata untuk tujuan itu bukan demi fanatisme kepada salah satu madzhab FOSS.
- Saya bukan nasionalis dan tidak menulis untuk nasionalisme. Saya juga bukan pluralis dan tidak mau mendukung keduanya.
- Banyaknya pengguna pemula yang kebingungan memulai dari mana tidak bisa disamakan kondisinya dengan mereka yang sudah bertahun-tahun menggunakan Linux. Tidak juga disamakan dengan mereka yang punya banyak waktu luang atau yang memang senang ngoprek. Tidak semua orang suka ngoprek. Tulisan ini bukan untuk pengguna intermediate apalagi pengguna expert. Tulisan ini hanya untuk pemula (termasuk ayah, ibu, paman, bibi, tetangga, dan teman-teman saya).
- Jika Anda tidak suka dengan Ubuntu dan tulisan ini, silakan buat blog sendiri dan tulis tulisan macam ini menurut distro Anda sendiri.
- Tulisan ini bertujuan untuk memudahkan. Jika masih tersisa kesulitan, maka saya meminta maaf. Silakan berdiskusi dengan saya secara langsung lewat blog ini bila ada masalah.

Penutup

Tidak ada tulisan yang tak cacat. Silakan kritik saya jika ada kesalahan dalam tulisan ini. Saya berterima kasih sebesar-besarnya. Untuk para pemula, semoga tulisan mini ini menjadi dasar pijakan yang pas untuk Anda semua. Semoga memudahkan.

Artikel Terkait

=======================================================
=>ATURAN BERKOMENTAR<=
=======================================================
* Jangan Lupa Tinggalkan Komentar, Kritik, dan Saran Sobat Seusai Membaca Artikel Ini....
* Jika mau Copas Artikel ini, Jangan Lupa untuk menyertakan Sumber Artikelnya.......
* Saya tidak menerima Link aktif pada komentar, mempromosikan produk.
* Saya tidak suka dengan komentar yang berbau SARA, porno, judi dan segala komentar yang bersifat negatif.
* Jika Sobat melanggar ini saya anggap spam/junk.
=======================================================

EmoticonEmoticon